Breaking News

Rabu, 04 Oktober 2023

Delegasi Rakernas HPI XIX Kunjungi Kampung Budaya Banjar Desa Lubuk Cemara


Lubuk Cemara ~ Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) mengabadikan diri sebagai Inkubator pariwisata menjadi pelopor dalam menghasilkan dan mempromosikan produk kearifan lokal suatu objek wisata agar mampu menjadi destinasi yang layak dikunjungi oleh wisatawan.

Motto profesi para pemandu wisata ini disampaikan Ketua DPD HPI Sumut sekaligus Panpel Rakernas, saat melakukan post tour di Kampung Banjar Desa Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (04/10/2023).

“Dalam rangkaian rakernas HPI ke XIX, salah satu agendanya adalah berkunjung ke Kampung Budaya Banjar untuk ikut serta mempromosikan kampung budaya Banjar di Desa Lubuk Cemara,”.

Dilokasi, Delegasi yang berkunjung disambut hangat oleh perangkat Desa Lubuk Cemara, bersama Kepala Sekolah, Guru, Siswa/i MI, SD dan SMP yang berjejer sepanjang jalan menuju lokasi acara penyambutan layaknya sambutan tamu VIP, di iringi atraksi pencak silat suku Banjar, Tarian Banjar lalu dendang madihin (berbalas pantun yang dinyanyikan).

Kepala Desa Lubuk Cemara Rahmadsyah, S.Pd.I., M.M dalam sambutannya menjelaskan bahwa warga Desanya dihuni keturunan mayoritas suku Banjar dari Kalimantan Selatan sehingga budaya dan kearifan lokal suku Banjar sudah dilestarikan mulai tahun 1930an di Desa Lubuk Cemara.

“Disebutkan Kampung Budaya Banjar karena nenek moyang kami berasal dari suku Banjar Kalimantan Selatan sehingga sampai sekarang kami tetap melestarikan budaya dan kearifan lokal suku Banjar termasuk tarian pencak silat dengan memakai mandau serta berbalasan pantun dengan nyanyian atau madihin,”.

Selain pencak silat, madihin dan budaya lainnya, salah satu Budaya yang sudah dilestarikan sejak nenak moyang di Desa Lubuk Cemara pada tahun 1930an yaitu pesta keagamaan yang dipadu dengan pesta rakyat bernama Aruh Mulud atau kenduri Maulid Nabi SAW bertujuan menikmati berbagai makanan khas banjar guna mempererat silaturahmi antar desa  yang diselingi dengan ceramah agama.

“Untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal itu akhirnya pemerintah Desa dan di dukung penuh oleh Bupati Serdang Bedagai (Soekirman) Kala itu, akhirnya diresmikan Lubuk Cemara sebagai Kampung Budaya Banjar pada tahun 2019,” ungkap Kepala Desa.

Menurutnya kekentalan budaya banjar juga terlihat dari warna khas pakaian yang sering di pakai berupa Kostum adat resmi disebut Sasirangan seperti gaun dan kemeja daerah banjar yang identik dengan warna hijau dan orange.

Tak kalah dengan budaya beberapa hasil UMKM berupa kuliner dan kerajinan tangan juga turut memperkaya produk kampung budaya banjar seperti hasil kerajinan tangan berupa keranjang, topi yang terbuat dari purun danau atau rawa.

Ketua Umum HPI Imam Widodo takjub dan mengapresiasi sambutan yang di lakukan warga Desa Lubuk Cemara Kampung Banjar yang secara totalitas menyambut rombongan Delegasi Rakernas HPI ke XIX

“Terimakasih sambutan yang luar biasa, kampung Banjar memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dan perlu di kembangkan bergandengan tangan dengan stakeholder terkait, termasuk HPI siap memberikan kontribusi pikiran, ide, gagasa melalui DPC Sergai sehingga kedepan kampung banjar layak dikunjungi oleh wisatawan,” ungkap Imam.

“Semoga pariwisata kampung budaya Banjar berkembang lebih besar lagi dan terimakasih atas sambutan yang telah menjadi kenangan bagi peserta delagesi untuk mempromosikan ke daerah masing masing,” tutupnya.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Pemdes Lubuk Cemara