Breaking News

Sabtu, 13 Januari 2024

Kuliner Banjar di Saranjana Kabupaten Sergai


Desa Lubuk Cemara, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, kini menjadi lokasi wisata kuliner yang tak boleh dilewatkan bagi para pecinta jajanan khas Nusantara, khususnya Banjar. Saranjana, tempat sarapan jajanan dengan sentuhan budaya Banjar, baru saja diresmikan bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sergai, 7 Januari lalu, oleh Bupati Sergai Darma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai Adlin Tambunan.

Saranjana menjadi destinasi kuliner pertama di Kabupaten Sergai yang mengusung tema budaya Banjar. Bukan hanya sekadar tempat makan, Saranjana memberikan pengalaman berbeda dengan menyajikan kekayaan kuliner dan seni budaya Banjar. Tempat ini buka setiap hari Minggu mulai pukul tujuh pagi hingga sebelas pagi, menjadikannya pilihan tepat untuk memulai hari dengan santap lezat dan nuansa budaya yang kental di akhir pekan.

Salah satu daya tarik utama Saranjana adalah cara transaksinya yang unik. Pengunjung dapat melakukan pembayaran menggunakan koin buluh, di mana setiap koin memiliki nilai dua ribu rupiah. Sistem pembayaran yang unik ini menjadi ciri khas tersendiri bagi Saranjana, menambah daya tarik pengunjung yang mencari pengalaman baru.

Dengan jumlah stan penjaja mencapai dua puluhan, Saranjana menawarkan berbagai pilihan jajanan khas Banjar yang mungkin belum terlalu dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara, terutama warga Serdang Bedagai.

Di sini tersedia makanan ringan hingga berat asal khas Urang Banjar. Mulai dari wadai apam, nanas bejarang, ikan bepais, hampal putih, nasi bebanam, tapai bekatuk, wadai kayapu, wadai kararaban, hingga kulak, semua bisa dinikmati di sini. Tidak hanya itu, pilihan menu yang tersedia tidak melulu makanan Banjar. Pengunjung juga dapat menemukan beragam penganan populer dari berbagai daerah Nusantara.

Bagi pecinta kuliner khas Banjar, Saranjana menjadi surganya makanan lezat. Beberapa hidangan yang wajib dicicipi antara lain wadai apam, yang memiliki cita rasa khas dengan kelembutan tekstur. Nanas bejarang, hidangan manis asam yang dijamin menggoyang lidah dengan setiap gigitannya. Ikan bepais, hampal putih, nasi bebanam, dan tapai bekatuk juga menjadi favorit pengunjung yang ingin merasakan kelezatan autentik Banjar.

Tentu saja dengan pilihan menu yang khas ini jelas akan membuat warga asli atau keturunan Banjar bisa mengobati rindu akan kampung halamannya. Apalagi di Sergai, jumlah orang Banjar tidaklah sedikit. Sedangkan bagi publik umum, tempat ini bisa menjadi sarana untuk mengenal budaya Banjar lebih dekat.

Tak hanya memanjakan lidah, Saranjana juga menghadirkan hiburan seni budaya Banjar. Pengunjung dapat menikmati pentas seni yang menampilkan tarian, musik, dan kesenian tradisional lainnya. Konsep yang memadukan kelezatan kuliner dengan keindahan seni membuat Saranjana menjadi tempat wisata kuliner yang lengkap dan menarik.

Konsep Saranjana yang menyatukan kuliner dan budaya Banjar menjadikannya destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi para pecinta kuliner dan seni. Ajak teman dan keluarga untuk bersama-sama menikmati lezatnya hidangan khas Banjar sambil menikmati pentas seni yang memukau. Eksisnya Saranjana bisa menjadi insiprasi bagi Kampung Budaya lain yang ada di Kabupaten Sergai untuk melirik aspek wisata kuliner dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal budaya. Seperti diketahui, Kabupaten Sergai sudah memiliki beberapa kampung bertema budaya seperti Batak, Melayu, Jawa, dan lain sebagainya.

Dengan resmi diresmikannya Saranjana, diharapkan tempat ini dapat menjadi destinasi yang melestarikan kekayaan kuliner dan seni budaya Banjar. Mari bersama-sama mendukung dan menikmati keindahan tradisi Nusantara yang terwujud di Saranjana, Sarapan Jajanan Nusantara Kampung Budaya Banjar! 

Read more ...

Minggu, 07 Januari 2024

Ada Wisata Kuliner Banjar Di Sergai (Pasar Saranjana)



SEPERTINYA momen puncak Hari Jadi ke-20 Kabupaten Serdang bedagai (Sergai) tahun 2024 menjadi momen yang cukup berharga khususnya bagi masyarakat Desa Lubuk Cemara Kec. Perbaungan.

Betapa tidak di usianya yang ke 20 Kab. Sergai warga Desa Lubuk Cemara meresmikan pusat kuliner yakni Pasar Sarapan Jajanan Banjar dan Nusantara (Pasar Saranjana) dengan menu khas kuliner Banjar dan Nusantara.

Peresmian pusat kuliner khas Banjar dan Nusantara ini langsung oleh Bupati Sergai H. Darma Wijaya dan Wakil Bupati (Wabup) Sergai H. Adlin Tambunan, Minggu (7/1) di Desa Lubuk Cemara Kec.Perbaungan.

Sembari menyantap kuliner di Pasar Saranjana, Bupati Sergai H. Darma Winaya menyampaikan pujian terhadap konsep wisata kuliner yang digagas Kampung Banjar ini, terlebih sebut Bupati ini adalah pusat jajanan kuliner pertama yang bertema budaya di Kabupaten Sergai yang berjuluk Tanah Bertuah Negeri Beradat

“Konsepnya sangat menarik karena memadupadankan antara kuliner dan budaya, ini bisa menjadi sumber inspirasi dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat, terutama bagi beberapa kampung budaya lain yang ada di Sergai,” papar H. Darma Wijaya didampingi Wabup H. Adlin Tambunan.

Selain peningkatan perekonomian sebut Bupati, keberadaan lokasi kuliner Pasar Sarajana ini juga akan sangat baik dalam melestarikan makanan khas Banjar sekaligus memperkenalkan kuliner Urang Banjar.

Diakui Bupati yang akrab disapa Wiwik ini, bahwa Sergai ini budayanya beragam, termasuk di isi juga oleh warga keturunan Banjar, bagi Urang Banjar yang rindu kampung halaman, mari mampir kemari untuk mengobati kangen pada masakan khas Banjar.

Pernyataan senada juga diutarakan Wabup Adlin Tambunan yang juga mengapresiasi tempat jajanan yang baru diresmikan Pasar Saranjana.

“Ini unik, misalnya saja alat pembayarannya menggunakan koin buluh yang bisa ditukar Rp2.000 per koinnya, selain itu di sini masyarakat tidak cuma bisa menikmati jajanan Banjar tapi juga dihibur dengan pentas seni budaya Banjar,” ungkap Adlin Tambunan.

Disampaikan Wabup Sergai bahwa tempat ini bebas dikunjungi oleh siapa saja dan bisa menjadi pilihan alternatif bagi wisatawan lokal dan luar daerah.

“Sarjana merupakan destinasi wisata kuliner yang menarik karena jumlah penjaja jajanannya cukup banyak yaitu sekitar 20-an stan, tak hanya makanan khas Banjar, ada pula bermacam penganan menarik yang bisa kita kudapan di sini,” pungkas Adlin Tambunan mengakhiri.

Peresmian Pasar Saranjana ini dihadiri juga oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fitriadi, S.Sos, M.Si, Asisten Administrasi Umum Ir. Kaharuddin, MM, Kadis Poraparbud Drs. Akmal, AP, M.Si, Kadis PMD Drs. Fajar Simbolon, M.Si, Camat Perbaungan M. Fahmi, S.STP, M.Si, serta para tokoh masyarakat Banjar.

Pasar Saranjana yang menyajikan kuliner khas Banjar dan Nusantara hanya buka setiap hari Minggu saja.

Adapun jenis menu kuliner yang disajikan, kue kasar burit, kue balungan ayam, tape, kue kekeraban, lontong sate, lupis,nasi bakar, wadik, ampal habang dan ampal hirang serta jenis lainnya.

”Terkait transaksi pembayarannya di Pasar Saranjana dengan koin buluh atau bambu, Pasar Saranjana diareal seluas 3 rante (1.200 m2) dengan suasana persawahan yang membentang luas, ke depan juga akan disiapkan spot-spot foto bagi pengunjung “.

Pasar Saranjana dikelola oleh Badan Usaha Desa (Bumdes) Anugerah yang sudah berbadan hukum.

Semoga… Pasar Saranjana dengan konsep yang berbeda ini, kedepan dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu lokasi pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) sekaligus tujuan wisata kuliner di Kabupaten Sergai yang berjuluk Tanah Bertuah Negeri Beradat.

Selaras dengan peningkatan perekonomian masyarakat setempat, sekaligus berkontribusi dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), semoga…


Read more ...

Rabu, 04 Oktober 2023

Delegasi Rakernas HPI XIX Kunjungi Kampung Budaya Banjar Desa Lubuk Cemara


Lubuk Cemara ~ Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) mengabadikan diri sebagai Inkubator pariwisata menjadi pelopor dalam menghasilkan dan mempromosikan produk kearifan lokal suatu objek wisata agar mampu menjadi destinasi yang layak dikunjungi oleh wisatawan.

Motto profesi para pemandu wisata ini disampaikan Ketua DPD HPI Sumut sekaligus Panpel Rakernas, saat melakukan post tour di Kampung Banjar Desa Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (04/10/2023).

“Dalam rangkaian rakernas HPI ke XIX, salah satu agendanya adalah berkunjung ke Kampung Budaya Banjar untuk ikut serta mempromosikan kampung budaya Banjar di Desa Lubuk Cemara,”.

Dilokasi, Delegasi yang berkunjung disambut hangat oleh perangkat Desa Lubuk Cemara, bersama Kepala Sekolah, Guru, Siswa/i MI, SD dan SMP yang berjejer sepanjang jalan menuju lokasi acara penyambutan layaknya sambutan tamu VIP, di iringi atraksi pencak silat suku Banjar, Tarian Banjar lalu dendang madihin (berbalas pantun yang dinyanyikan).

Kepala Desa Lubuk Cemara Rahmadsyah, S.Pd.I., M.M dalam sambutannya menjelaskan bahwa warga Desanya dihuni keturunan mayoritas suku Banjar dari Kalimantan Selatan sehingga budaya dan kearifan lokal suku Banjar sudah dilestarikan mulai tahun 1930an di Desa Lubuk Cemara.

“Disebutkan Kampung Budaya Banjar karena nenek moyang kami berasal dari suku Banjar Kalimantan Selatan sehingga sampai sekarang kami tetap melestarikan budaya dan kearifan lokal suku Banjar termasuk tarian pencak silat dengan memakai mandau serta berbalasan pantun dengan nyanyian atau madihin,”.

Selain pencak silat, madihin dan budaya lainnya, salah satu Budaya yang sudah dilestarikan sejak nenak moyang di Desa Lubuk Cemara pada tahun 1930an yaitu pesta keagamaan yang dipadu dengan pesta rakyat bernama Aruh Mulud atau kenduri Maulid Nabi SAW bertujuan menikmati berbagai makanan khas banjar guna mempererat silaturahmi antar desa  yang diselingi dengan ceramah agama.

“Untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal itu akhirnya pemerintah Desa dan di dukung penuh oleh Bupati Serdang Bedagai (Soekirman) Kala itu, akhirnya diresmikan Lubuk Cemara sebagai Kampung Budaya Banjar pada tahun 2019,” ungkap Kepala Desa.

Menurutnya kekentalan budaya banjar juga terlihat dari warna khas pakaian yang sering di pakai berupa Kostum adat resmi disebut Sasirangan seperti gaun dan kemeja daerah banjar yang identik dengan warna hijau dan orange.

Tak kalah dengan budaya beberapa hasil UMKM berupa kuliner dan kerajinan tangan juga turut memperkaya produk kampung budaya banjar seperti hasil kerajinan tangan berupa keranjang, topi yang terbuat dari purun danau atau rawa.

Ketua Umum HPI Imam Widodo takjub dan mengapresiasi sambutan yang di lakukan warga Desa Lubuk Cemara Kampung Banjar yang secara totalitas menyambut rombongan Delegasi Rakernas HPI ke XIX

“Terimakasih sambutan yang luar biasa, kampung Banjar memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dan perlu di kembangkan bergandengan tangan dengan stakeholder terkait, termasuk HPI siap memberikan kontribusi pikiran, ide, gagasa melalui DPC Sergai sehingga kedepan kampung banjar layak dikunjungi oleh wisatawan,” ungkap Imam.

“Semoga pariwisata kampung budaya Banjar berkembang lebih besar lagi dan terimakasih atas sambutan yang telah menjadi kenangan bagi peserta delagesi untuk mempromosikan ke daerah masing masing,” tutupnya.

 


Read more ...

Kamis, 15 Desember 2022

Peresmian Tapal Batas Desa Lubuk Cemara dan Desa Pematang Sijonam oleh Bupati Serdang Bedagai

        Desa Lubuk Cemara termasuk salah satu dari 24 (dua puluh empat) Desa dan 4 (empat) Kelurahan di Kecamatan Perbaungan. Jauh sebelum Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, DesaLubuk Cemara telah ada, namun secara pasti keberadaannya tidak diketahui.

         Desa Lubuk Cemara sebelumnya berstatus kepenghuluan bahkan mulanya dinamakan penghulu tanah. Selain bertugas mengutip sewa tanah kerajaan juga berhak menjualkan kepada penduduk pendatang (dengan surat atau grand tanah) dan juga memberikannya (suguhan) kepada penunggu (penduduk asli) yang telah berumur 17 tahun dengan luas ± 1 (satu) bahu atau ± 20 (dua puluh) rante tanpa surat sehingga tanah di Desa Lubuk Cemara adalah tanah Adat.

 Asal mula disebut LUBUK CEMARA adalah adanya POHON CEMARA yang timbul dengan ukuran yang cukup besar. Desa Lubuk Cemara terbentuk dari 3 Dusun yang memiliki luas wilayah ± 260 Ha. Desa Lubuk Cemara masuk dalam wilayah kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai berjarak 2 Km arah dari Kantor Camat Perbaungan dan 16 Km dari Ibu Kota Serdang Bedagai,  berbatas dengan:

Ø  Sebelah Utara berbatas dengan Desa besar II Terjun dan Sementara

Ø  Sebelah Barat berbata dengan Desa Sukajadi dan Kota Galuh

Ø  Sebelah selatan berbatas dengan Desa P. Sijonam

Ø  Sebelah Timur berbatas dengan Desa Cinta Air dan P. Sijonam

 Secara berturut-turut Desa Lubuk Cemara di pimpin oleh :

1.      Sarkawi                                         : Sebagai Penghulu Tanah pada tahun 1876;

2.      Matrus                                           : Sebagai Penghulu Tanah pada tahun 1876-1917;

3.      Maslan                                           : Sebagai Penghulu pada tahun 1917-1947;

4.      Herman                                         : Sebagai Penghulu pada tahun 1947-1967;

5.      Haji Saibun                                   : Sebagai Penghulu dan Kepala Desa tahun 1967-2003;

6.      Nasir,S.Pdi                                    : Sebagai Kepala Desa tahun 2003-2014;

7.      Irwan Taufik                                 : Sebagai Pejabat Kepala Desa 2014-2016;

8.      Nanang Wahyudi,S.Pd                 : Sebagai Kepala Desa tahun 2016-2020;

9.      Karimuddin, S.Pd                         : Sebagai Pejabat Kepala Desa 2020-2021;

10.  Hj. Siti Juni R Nasution                : Sebagai Kepala Desa tahun 2021-2022;

        Namun demikian terdapat permasalahan tapal batas Desa Lubuk Cemara dan Desa Pematang Sijonam yang berpuluh-puluh tahun dan dari beberapa generasi ke generasi Kepala Desa, tidak terselesaikan masalah tersebut dari masa Jabatan Bapak Penghulu Maslan Sampai Masa Jabatan Ibu Kepala Desa Hj. Siti Juni R Nasution.

Setelah sekian lama, Alhamdulillah pada saat Masa Kepala Desa yang baru Bapak Rahmadsyah, S.Pd.I., M.M masalah tersebut bisa terselesaikan dengan cara mediasi dengan Kepala Desa Pematang Sijonam Bapak Rusiadi, SH. Mediasi tersebut berjalan dengan lancar atas arahan dari Bapak Bupati Serdang Bedagai Bapak H. Darma Wijaya, Bapak Camat Kecamatan Perbaungan Bapak Muhammad Fahmi, S.STP., M.AP, Kadis PMD, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Kantor Pertanahan dan lain-lain serta Seluruh Masyarakat Desa Lubuk Cemara Khususnya Masyarakat Dusun I.

Read more ...

Selasa, 25 Oktober 2022

Camat Perbaungan Mediasi Tapal Batas Desa Lubuk Cemara dan Pematang Sijonam

SERDANG BEDAGAI - Tapal Batas Desa Lubuk Cemara dengan Desa Pematang Sijonam disoal masyarakat. Masalah ini mencuat terkait dengan kontribusi Pajak Bumi Bangunan (PBB) serta surat-surat tanah yang bersinggungan dengan  dua desa tersebut.

Permasalahan ini dibahas dalam mediasi Desa Lubuk Cemara dengan Desa Pematang Sijonam yang dipimpin Camat Perbaungan Muhammad Fahmi bertempat di Kantor Camat Perbaungan, Serdang Bedagai, Selasa (25/10/2022).

Kepala Desa Lubuk Cemara Rahmadsyah mengungkapkan, tapal batas desa ini penting, mengingat ada sebagian tanah masyarakat Desa Lubuk Cemara masuk dalam wilayah Desa Pematang Sijonam. Padahal tanah tersebut masuk teritorial Desa Lubuk Cemara. Dampaknya ini merugikan Desa Lubuk Cemara terutama berkenaan dengan kontribusi PBB.

"Kami agar teritorial tanah yang masuk batas Desa Lubuk Cemara dikembalikan tanpa harus mengambil teritorial tanah Desa Pematang Sijonam," terangnya.

Senada disampaikan Rudi Skay, Warga Dusun 1 Desa Lubuk Cemara, bahwa persoalan tapal batas tanah ini berdampak luas kepada kami khususnya bagi masyarakat Dusun 1 Desa Lubuk Cemara. Dampak yang paling jelas itu bagi petani terutama berkaitan dengan alokasi pupuk subsidi, kelompok tani, maupun PBBnya. Untuk memberikan kejelasan terhadap status teritorial ini harus diperjelas, sebab permasalahan ini sudah cukup lama berlangsung.

Sementara itu Kepala Desa Pematang Sijonam Rusiadi SH mengaku bahwa dengan adanya persoalan ini sekira 30 persen kewajiban PBB yang dibebankan pihak Desanya tidak dapat ditarik dari masyarakat karena persoalan tapal batas ini. Ia bersepakat agar masalah ini segera dituntaskan, dan beban 30 persen PBB dikembalikan ke desa Lubuk Cemara. Namun demikian Ia mewanti-wanti agar pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) tegas soal ini.

"Pihaknya selaku dari Desa Pematang Sijonam tidak berkeberatan untuk mengembalikan status teritorial tapal batas tersebut. Terlebih lagi pihak Kecamatan siap membantu untuk memfasilitasinya," ungkap Rusiadi.

Camat Perbaungan Muhammad Fahmi mengatakan akan mediasi kedua desa, namun harus ada kesepakatan dahulu dari masyarakatnya. Selain itu masing-masing desa punya data tentang titik lokasi yang bermasalah.

Pertemuan dihadiri Sekretaris Camat Prayetno SH, Kasi Pemerintahan Hasrul Siregar S.STP, Kades Lubuk Cemara Rahmadsyah, Kades Pematang Sijonam Rusiadi SH, Tokoh Masyarakat Desa Lubuk Cemara H Ramli, Tokoh Pemuda Desa Lubuk Cemara Rudi Skay, Perangkat Desa Lubuk Cemara dan Desa Pematang Sijonam.

Read more ...
Designed By Pemdes Lubuk Cemara